Sunday 11 January 2015

Tuberculosis Paru




1.      Pengertian
TB paru mrp salah satu penyebab kematian di Indonesia. TB paru merupakan prioritas morbiditas dan mortalitas tinggi, karena :
- Penghasilan rendah
- Kepadatan penduduk
- Tingkat pendidikan yang rendah
- Pengetahuan ttg Kesehatan juga rendah
Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosa. Sebagian besar kuman menyerang paru, namun dapat jg mengenai bagian tubuh lainnya. Kuman bersifat Tahan asam. Kuman ini tidak tahan terhadap sinar ultraviolet. Mikroorganisme ini bersifat aerob.
2. Cara Penularan
Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif. Penularan secara person to person melalui droplet nuclei. Menyebar pada saat batuk, bersin, berbicara atau menyanyi. Infeksi terjadi sesudah inhalasi droplet nuclei yg infective dan basil bisa bertahan hidup dalam tubuh manusia.  Daya penularan sso ps ditentukan banyaknya kuman yg dikeluarkan dr parunya. Daya tahan tubuh ss0 yg rendah, malnutrisi: mudah terinfeksi TB paru. HIV mrp faktor risiko yg kuat utk terinfeksi TB Paru.
3. Gejala Klinik
a. GEJALA SISTEMIK
  • Demam
  • Berkeringat pada malam hari
  • Berat badan menurun       
  • Malaise: Rasa tidak enak badan, pegal-pegal.
  • Nafsu makaní, BBí, Sakit kepala, lelah
b. GEJALA RESPIRATORIK
  • Batuk
  • Dahak: mukoid atau purulen
  • Batuk darah: - Pecahnya pembuluh darah
        - Ulserasi pada mukosa bronkus
  • Sesak nafas
  • Nyeri dada:  - sistim saraf terkena
                    - Pleura: lokal atau pleuritik
4. Diagnosis
- Radiologik
- Laboratorik: pemeriksaan sputum
- Skin tuberkulin test (Mantoux test)
Tes mantoux adalah dengan menyuntikkan tuberkulin (PPD) sebanyak 0,1 ml yang mengandung 5 unit (TU) tuberkulin secara intrakutan pada 1/3 atas permukaan volar atau dorsal lengan bawah setelah kulit dibersihkan dengan alkohol biasanya dianjurkan memakai spuit tuberkulin sekali pakai dengan ukuran jarum suntik 26-27 G.
¡  Setelah 46-72 jam injeksi tuberkulinà timbul reaksi
¡  Hasil Mantoux test:
Ø  Indurasi 0-5 mmà Mantoux (-)
Ø  Indurasi 6-9 mmàmeragukan
Ø  Indurasi 10-15 mmàMantoux positif
Ø  Indurasi 16 mmàpositif kuat
Kelemahan :
¡  Positif palsu à pada pemberian BCG dan mycobacterium lainnya
¡  Negatif palsu:
  1. Klien baru terpapar TB paru  2-10 minggu
  2. Penyakit sistemik berat
  3. Therapi kortikosteroid yang lama
  4. Usia tua, malnutrisi, dan uremia
Manajemen dan terapi :
  • Ps ditempatkan pd ruangan yg punya sirkulasi udara  bagus.
  • Udara langsung dikeluarkan dari ruangan.
  • Petugas medis harus memakai masker
  • Ps diisolasi selama lebih kurang 2 minggu sejak pengobatan dimulai,
  • Gejala klinis membaik, dan pemeriksaan sputum selama 3 x berturut semuanya negative.
  • Keluarga yg kontak erat dg ps harus diperiksa thd kemungkinannya menderita tuberkulosis. 
Terapi : DIBAGI DALAM 2 TAHAP :
  1. TAHAP INTENSIF (initial phase) dengan memberikan 4 – 5 macam obat  anti tuberkulosis perhari
  2. TAHAP LANJUTAN (continuation phase) hanya memberikan 2 macam obat perhari atau intermitten
Prinsip Terapi
  1. OAT hrs diberikan  dalam bentuk kombinasi bbrp jenis obat
  2. Utk menjamin kepatuhan ps menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT= Directly observed treatment) oleh seorang pengawas obat (PMO)
Aktivitas obat :
  1. Bakterisid: membunuh kuman-kuman yg sedang tumbuh
  2. Sterilisasi: Membunuh kuman2 yg pertumbuhannya lambat (metabolisme kurang aktif)
Terapi :
  1. Isoniazid: dpt menimbulkan komplikasi pd hati, shg perlu di perlu diperiksa fungsi hati
  2. Etambutol
  3. Streptomycin: Hati2 penggunaanya dlm kehamilan. Jgn digunakan pd trimester I krn mpy efek otostatik
  4. Rifamfisin: Dianjurkan tidak di gunakan pd bumil trimester I
5. Diagnose Keperawatan
  1. Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif b.d  edema trakheal; sekret kental
-          Kaji Fungsi pernafasan
-          Beri therapi oksigen
-          Catat kemampuan u mengeluark sekret
-          Beri posisi semi/fowler
-          Beri cairan min. 2500 ml/hari kecuali kontra indikasi
-          Anjurkan minum air hangat
-          Beri obat ekspektorat/mukolitik, bronkhodilator
  1. Gangguan pertukaran gas b.d  kerusakan membran alveolar kapiler
-          Kaji dispnea, takipnea, peningkatan upaya pernafasan, perubahan bunyi nafas, ekspansi dada terbatas, sianosis
-          Evaluasi perubahan Kesadaran.
-          Bedrest
-          Lakukan AGD dan oksimetri
-          Beri oksigen
  1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi yang tidak adekuat
-          Identifikasi porsi yang mampu dihabiskan, menu yang disukai ps
-          Identifikasi turgor kulit, BB, kemampuan menelan, riwayat Mual muntah
-          Lakukan oral hygiene
-          Beri makanan sedikit tapi sering
-          Kolaborasi utk pemberian nutrisi TKTP
-          Pemeriksa lab: BUN, Protein, serum dan albumin
  1. Risiko tinggi terjadi penyebaran/penularan pada individu disekitar
-          Kaji pengetahuan keluarga ttg TB paru
-          Identifikasi individu yg berisiko tertular
-          Anjurkan batuk, bersin menggunakan tissue dan meludah pada sembarang tempat
-          Siapkan larutan antiseptik u membuang sputum
-          Anjurkan u m’gunakan masker pd ps/keluarga
-          Tekankan pentingnya minum obat teratur
-          Lakukan kultur ulang sputum secara periodik











0 komentar:

Post a Comment