Sunday 11 January 2015

Promosi Kesehatan dan Komunikasi Kesehatan

A.    Promosi kesehatan
1.    Pengertian promosi kesehatan
Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, danorganisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahanperilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan (lawrence green, 1984).
Promosi kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka ( who,1984).
Proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan ( piagam ottawwa, 1986 ).
   Menurut level dan clark magatakan adanya 5 tingkat pencegahan penyakit dalam perspektif kesehatan masyarakat yait :
a.         Health promotion ( peningkatan promosi kesehatan )
b.        Specifik protection ( perlindungan khusus melalui imunisasi )
c.         Early diagnosis and prompt treatment ( diagnosis dini dan pengobatan segera )
d.        Disability limitation ( membatasi atau mengurangi terjadinya kecacatan )
e.         Rehabilitation ( pemulihan )
2.    Tujuan
a.         Meningkatkan pengetahuan, dan atau sikap masyarakat, peningkatan prilaku masyarakat dan peningkatan status kesehatan.
b.        Memampukan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
c.         Menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Agar tujuan dapat tercapai dan dijalankan sesuai keinginan, penetapan tujuan harus memenuhi syarat : specifik, measurable, appropriate, reansonable, time bound, dan dinyatakan dalam bentuk performance, bukan effort.
3.      Alasan menggunakan promosi kesehatan
a.       Mencegah timbulnya penyakit dan masalah-masalah kesehatan lain
b.      Menanggulangi penyakit dan masalah kesehatan lain
c.       Memanfaatkan pelayanan kesehatan’
d.      Mengembangkan dan menyelenggarakan upaya kesehatan bersumber masyarakat
4.      Strategi promosi kesehatan
Strategi komunikasi kesehatan merupakan teknik atau cara untuk mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan tersebut secara berhasil dan dan berdaya guna ( notoatmojo, 2010 )
Berdasarkan rumusan who ( 1994 ), strategi promosi kesehatan secara global terdiri dari 3 hal yaitu :
a.       Advokasi (advocacy)
Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan yang menguntungkan kesehatan.
b.      Dukungan sosial ( social support )
Agar kegiatan promosi kesehatan mendapat dukungan dari tokoh masyarakat.
c.       Pemberdayaan masyarakat ( empowerment )
Agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kesehatannya.
Strategi promkes (piagam ottawa, 1986) ada 5 yaitu :
a.       Kebijakan berwawasan kesehatan
b.      Lingkungan yang mendukung
c.       Reorientasi pelayanan kesehatan
d.      Keterampilan individu
e.       Gerakan masyarakat
5.      Media promosi kesehatan
Media promosi kesehatan pada hakikatnya adalah alat bantu pendidikan. Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran.
Tujuan media kesehatan :
a.       Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
b.      Mempermudah penyampaian informasi.
c.       Menghindari kesalahan persepsi.
d.      Dapat menperjelas informasi.
e.       Mempermudah pengertian .
f.       Mengurangi komunikasi yang verbalistik.
g.      Dapat menampilkan objek yang tidak bisa di tangkap dengan mata.
h.      Memperlancar komunikasi.
Penggolongan media :                           
a.      Media cetak
Media cetak sebagai alat bantu menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi, antara lain:
1)      Booklet, yaitu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam bentuk buku, baik serupa tulisan maupun gambar.
2)      Leaflet, ialah bentuk penyampainan informasi melalui lembaran yang dilipat. Isi berupa dalam bentuk kalimat maupun gambar, atau kombinasi.
3)      Flyer (selebaran), bentuknya seperti leaflet, tetapi tidak tidak berlipat.
4)      Flif chart (lembar balik)
5)      Rubric atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah yang membahas suatu masalah kesehatan, atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
6)      Poster adalah bentuk media cetak yang berisi pesan atau informasi kesehatan, dapat di tempel di mana saja.
7)      Foto yang mengungkapkan informasi kesehatan.
b.      Media elektronik
Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi kesehatan berbeda-beda jenisnya, antara lain:
1)      Televisi
2)      Radio
3)      Video
4)      Slide
5)      Film strip
c.       Media papan (billboard)
Papan yang dipasang  di tempat-tempat umum dapat diisi dengan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan. Media papan di sini juga mencakup pesan-pesan yang di tulis pada lembaran seng yang di tempel pada kendaraan-kendaraan umum.
6.      Metode promosi kesehatan
a.       Metode pendidikan individual
Dalam promosi kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual digunakan untuk membina prilaku baru, atau membina seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
b.      Metode pendidikan kelompok
1)      Kelompok besar. Adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini yaitu ceramah dan seminar.
2)      Kelompok kecil. Adalah apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang. Metode-metode yang cocok untuk kelompo kecil ini yaitu diskus kelompok, curah pendapat(brain storming), bola salju, kelompok-kelompok kecil, role play, dan permainan simulasi.
c.       Metode pendidikan massa
Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi awareness, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku. Metode-metode yang cocok yaitu ceramah umum, pidato/diskusi melalui media elektronik, simulasi, sinetron,majalah, dan billboard.
B.     Komunikasi kesehatan
1.         Pengertian
Komunikasi adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif prilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi,baik menggunakan komunikasi interpersonal maupun komunikasi massa. (s. Notoatmodjo,2007;74).

2.         Tujuan
Tujuan utama dari komunikasi kesehatan ini adalah untuk perubahan prilaku kesehatan pada sasaran kea rah yang lebih kondusif sehingga dimungkinkan terjadinya peningkatan status kesehatan sebaga dampak (impact) dari program komunikasi kesehatan. Namun tujuan dapat terbagi dua, diantranya:
a.    Tujuan strategis
1)      Relay information yaitu meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber kepada pihak lain secara berangkai.
2)      Enable informed decision making yauitu memberikan informasi akurat untuk memeungkinkan pengambilan keputusan.
3)      Promote healthy behaviors yaitu informasi untuk memperkenalkan hidup sehat
4)      Promote peer information exchange and emotional support yaitu mendukung pertukaran informasi pertama dan mendukung secara emosional pertukaran informasi kesehatan.
5)      Promote self-care yaitu memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri
6)      Manage demand for health services yaitu memelihara permintaan layanan kesehatan.
b.      Tujuan praktis
Menurut taibi kahler (kahler communications), wasington, d.c. course procces communication, 2003, sebenarnya secara praktis tujuan khusus komunikasi kesehatan itu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan agar dapat:
1)      Meningkatkan pengetahuan.
2)      Meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi yang efektif.
3)      Membentuk sikap dan prilaku berkomunikasi.
3.      Manfaat
a.       Meningkatkan kesedaran tentang resiko dan solusi terhadap masalah kesehatan yang dihadapi masyarakat
b.      Memberikan motvasi agar masyarakat dapat mengembangkan keterampilan untuk mengurangi resiko tersebut
c.       Mencegah enyakit dalam satu wilayah tertentu
4.      Penerapan dan ruang lingkup komunikasi kesehatan
a.       Komunikasi
Menurut george a miller (1951) menyatakan bahwa “komunikasi berarti bahwa suatu proses informasi yang disampaikan dari satu tempat tertentu ke tempat yang lain”. Definisi ini menekankan pada ide, bahwa 
Suatu informasi disampaikan dari satu poin ke poin yang lain, seperti halnya terjadi pada dua orang yang sedang berbicara melalui pesawat telepon atau ketika suatu berita dari suatu negara disampaikan  ke negara lain melalui satelit.
b.      Komunikasi antar-manusia(human communication)
Komunikasi antar-manusia merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antar-kelompok manusia. Factor yang membedakan komunikasi antar-manusia dengan jenis komunikasi lainnya adalah digunakannya symbol-simbol dan “bahasa”.
Cronkhite (1967) menyatakan bahwa komunikasi antar-manusia terjadi ketika individu merespon symbol-simbol tertentu dengan menggunakan bahasa.
c.       Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan merupakan salah satu bentuk komunikasi antar-manusia. Komunikasi kesehatan adalah bagian dari komunikasi antar-manusia  yang berfokus pada bagaimana seorang individu dalam suatu kelompok/masyarakat menghadapi isu-isu yang berhubungan denga kesehatan serta berupaya untuk memelihara kesehatannya (northouse and northouse, 1985)
5.             Sasaran promosi kesehatan
a.       Individu dan keluarga
b.      Tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan tempat umum
c.       Organisasi kemasyarakatan atau organisasi profesi atau lsm dan media massa
d.      Program atau petugas kesehatan
e.       Lembaga pemerintah lintas sektor

C.    Model komunikasi kesehatan
a.      Model shanon-weaver
Dalam model ini komunikasi di pandandang sebagai system dimna sumberinformasi memelih informasi yang di rumuskan menjadi pesan dan selanjutnya pesan ini di kirim dengan isyarat melalui saluran kepada penerima kemudia penerima menerjemahkan pesan tersebut dan mengirimkannya ketempat tujuan . Ciri utama dari model ini adalah konsep noise atau “penggangu” yakni factor- factor yang mempengaruhi atau menghambat pesan-pesan yang di sampaikan sepanjang saluran komunikasi , dari sumber informasi ketempat tujuan(destination). Noise terutama dalam komunikasi jarak jauh dapat berbuntuk hambatan atau gangguan kebisingan,distorsi atau misinterpretasi yang bersifat siskologis,yang dapat mengubah makna atau arti pesan pada saat di sampaikan. Salah satu kekuatan dari model ini,yakni dapat menjelaskan auatu proses penyampaiaan informasi dari sumber ke tempat tujuan secara rinci.sedangkan kelemahannya adalah kurang dapat menjelaskan bagaimana hubungan “transaksional” (timbale balik) antara sumber informasi dan penerima.model ini hanya mampu menggambarkan proses penyampaian informasi satu arah (one way even) sedangkan, komunikasi yang terjadi antara manusia seharusnya berlansung secara dua arah (two way event) contoh aplikasi model ini adalah ketika proses komunikasi berlansung antara “perat” dengan “pasien”nya dimana perawat berprilaku aktif sedangkan pasien dalam keadaan pasif atau sebagai bersifat sebagai pendengar saja.
b.      Model smclr
 model ini menampilkan 4 variabel dalam komunikasi yakni sumber pesan saluran dan penerima model smcr melihat proses komunikasi berlansung berdasarkan keterampilan sikap pengetahuan dan latar belakang budaya yang berbeda dari sumber informasi sementara itu ,pesan yang disampaikan biasannya mengandung elemen-elemen tertentu, seperti struktur, isi dan kode-kode yang unik. Pesan tersebut ditransfer melalui saluran yang melibatkan pendengaran, penglihatan, sentuhan, bau dan rasa. Kemudian penerima menginterpretasikan pesan tersebut, juga didasarkan pada keterampilan, sikap pengetahuan dan latar belakang sosial budaya yang berbeda, sehingga sering kali terjadi salah interpretasi dalam proses komunikasi salah satu kekuatan dari model ini adalah komunikasi dilihat sebagai suatu proses yang dinamis, bukan sebagai peristiwa yang statis. Sedangkan kekurangan dari model ini adalah tidak adanya mekanisme “umpan balik” dalam proses tersebut. Apabila model ini diaplikasikan dalam komunikasi kesehatan maka model ini tidak mampu menjelaskan betapa banyak factor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi antara petugas kesehatan dengan klien yang memiliki latar belakang keterampilan dan sosial budaya berbeda. Mekanisme umpan balik diperlukan agar proses komunikasi menjadi lebih dinamis dan dapat menghin dari miss-interpretasi kedua belah pihak.
c.       Speech communication model
 model ini pertama kali dikembangkan oleh miller (1972) yang melibatkan proses komunikasi terdiri dari tiga variable, yakni pembicara, pendengar dan umpan balik. Dalam hal ini pembicara menyampaikan pesan(informasi) berdasarkan sikat tertentu, sedangkan pendengar menginterpretasikan alas an tersebut berdasarkan sikap yang berbeda. Kemudian, pendengar memberikan umpan balik (positif atau negative) kepada pembicara. Model ini tampak sangat sederhana untuk menjelaskan proses komunikasi yang kompleks dalam realitas, namun sangat mudah dipahami untuk menjelaskan komunikasi antar manusia.
D.    Pesan verbal dan nonverbal
1.      Komunikasi verbal
Komunikasi verbal mencakup beberapa aspek yaitu :
a.       Vocabulary ( pembendaharaan kata ). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b.      Racing ( kecepatan ). Komunikasi akan lebih efektif bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau lambat.
c.       Intonasi suara. Akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Itonasi suara yang tidak profesional merupakan hambatab dalam berkomunikasi.
d.      Humor : dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan ( 1989 ), memberi catatan bahwa dengan tertawa dapat membabtu menghilangkan stress.
e.       Singjat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok pembahasannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f.       Timing ( waktu yang tepat ) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena komunikasi akan berarti bila seseorang bersedia dalam berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
2.      Komunikasi non verbal
Adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberi arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk dalam komunikasi non verbal adalah :
a.       Ekspresi wajah : wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b.      Kontak mata : merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan adanya kontak mata selam berintraksi berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan utuk memperhatikan bukan hanya endengarkan.
c.       Sentuhan : bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komuikasi verbal.
d.      Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi wajahnya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e.       Sound ( suara ). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan jufa salah satu ungkaspan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.
f.       Gerak isyarat, adalah yang me pertegas pembicaraan. Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukkan kaki atau menggerakkan tangan selama berbicara.
3.      Memahami simbol pesan komunikasi non verbal
a.       Kinesik
Kinesik adalah pesan non verbal yang diimplementasikan dalam bentuk bahasa isyarat tubuh atau anggota tubuh. Dalam pengalihan informasi mengenai kesehatan, para penyuluh tidak hanya menggunakan kata-kata secara verbal tetapi juga memperkuat pesan-pesan itu dengan bahasa isyarat untuk mengatakan suatu penyakit berbahaya, obat yang mujarab, cara mengaduk obat dan lain sebagainya. Jenis kinestik : gestures, ekspresi wajah, bersalaman, kontak mata.
b.      Proksemik
Ruang lingkup bahasa non verbal berikutnya adalah proksemik, yaitu bahasa non verbal yang ditunjukkan oleh “ruang” dan “jarak” antara individu dengan orang lain ketika berkomunikasi atau antara individu dengan objek.
Proksemik ini sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu:
1)      Proksemik jarak; merupakan bahasa jarak sebagai simbol komunikasi yang paling sensitif. Umumnya, jarak fisik dengan orang lain menunjukkan pula kedekatan sosial dan psikologis dengan lawan bicara. Misalnya, jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Makin dekat jarak fisik seseorang ketika berkomunikasi, maka lawan bicara tersebut dianggap makin dekat secara psikologis maupun sosial dengan si pembicara, begitu pula sebaliknya (liliweri, 2008, p. 111)
2)      Proksemik ruang; dalam kasus proksemik ruang, berikut beberapa contoh dimana kita dapat menginterpretasikan makna terhadapnya, yakni:ukuran ruang, hawa atau udara dalam ruang, warna, pencahayaan, jangkauan ruang
3)      Proksemik waktu; kronemik merupakan penggunaan waktu untuk berkomunikasi secara non verbal. Sebagaimana biasa para bawahan harus menunggu kedatangan pemimpin atau dalam pertemuan, bawahan diharuskan tiba mendahului atasan mereka. Waktu menggambarkan sebuah peristiwa yang dapat memberikan makna tertentu, maksud dan tujuan tertentu.
c.       Haptik
Haptik sering kali disebut zero proxemics, artinya tidak ada lagi jarak di antara dua orang ketika berkomunikasi. Atas dasar itulah maka ada ahli komunikasi non verbal yang mengatakan haptik itu sama dengan menepuk-nepuk, meraba-raba, memegang, mengelus dan mencubit. Haptik mengomunikasikan relasi anda dengan seseorang. Liliweri (2008) menjelaskan bahwa, haptik ditentukan oleh tiga faktor yaitu : derajat atraksi dan kesukaan., derajat kekeluargaan/ kekerabatan, kekuasaan dan status.
4.      Paralinguistik
Paralinguistik meliputi setiap penggunaan suara sehingga bermanfaat jika hendak menginterpretasikan simbol verbal. Sebagai contoh, orang-orang muang thai merupakan orang yang rendah hati, mirip dengan orang jawa yang tidak mengungkapkan kemarahan dengan suara yang keras. Mengeritik orang lain biasanya tidak diungkapkan secara langsung tetapi dengan anekdot. Ini berbeda dengan orang batak dan timor yang mengungkapkan segala sesuatu dengan suara keras (liliweri, 2008, p. 114)
5.      Artifak
Artifak disini tidak dimaksudkan dengan artifak dalam studi arkeologi. Kita memahami artifak dalam komunikasi non verbal dengan berbagai benda material di sekitar kita, lalu bagaimana cara benda-benda itu digunakan untuk menampilkan pesan tatkala dipergunakan. Sepeda motor, mobil, kulkas, pakaian, televisi, komputer mungkin sekedar benda. Namun dalam situasi sosial tertentu, benda-benda itu memberikan pesan kepada orang lain. Status sosial seseorang dapat diduga dari pakaian atau mobil yang mereka gunakan. Makin mahal mobil yang mereka pakai, maka makin tinggi status sosial orang itu (liliweri, 2008, p. 114)

6.      Logo dan warna
           kreasi para perancang untuk menciptaka logo dalam penyuluhan merupakan karya komunikasi bisnis, namun model kerja ini dapat ditiru dalam konunikasi kesehatan. Biasanya logo dirancang untuk dijadikan simbol dari suatu karya organisasi atau produk dari suatu organisasi, terutama bagi organisasi swasta. Bentuk logo umumnya berukuran kecil dengan pilihan bentuk, warna dan huruf yang megandung visi dan misi organisasi (liliweri, 2008, p. 114-115)
7.      Tampilan fisik tubuh
Seringkali anda mempunyai kesan tertentu terhadap tampilan fisik tubuh dari lawan bicara. Kita sering menilai seseorang mulai dari warna kulitnya, tipe tubuh (atletis, kurus, ceking, bungkuk, gemuk, gendut dan lain-lain). Tipe tubuh ini merupakan cap atau warna yang diberikan kepada orang itu. Salah satu keutamaan pesan atau informasi kesehatan adalah persuasif, artinya bagaimana kita merancang pesan sedemikian rupa sehingga mampu memengaruhi orang lain agar mereka dapat mengetahui informasi, menikmati informasi, memutuskan untuk membeli atau menolak produk bisnis yang disebarluaskan oleh sumber informasi (liliweri, 2008, p. 116)
4.      Memahami simbol pesan komunikasi verbal
a.       Penggunaan bahasa secara pragmatis
Haruslah disadari bahwa ada perbedaan penggunaan bahasa tulisan dan bahasa lisan. Perbedaan itu menampak pada aspek “kepraktisan” semata-mata. Artinya, orang tidak terbiasa berbahasa lisan dengan mengikuti semua aturan tata bahasa indonesia. Bagi kita, dalam komunikasi adalah membuat orang lain cepat mengerti yang dalam istilah komunikasi, memberikan makna yang sama atas apa yang sama atas apa yang kita ucapkan. Inilah aspek pragmatis suatu bahasa. (liliweri, 2007; 118)
Seorang komunikator kesehatan hendaklah memerhatikan kebiasaan dan kepraktisan bahasa di kalangan ibu-ibu desa yang berkunjung ke puskesmas, bapak-bapak nelayan di pantai, para gadis di pasar umum, orang-orang yang berada dalam perjalanan, dan lain-lain. Kadang-kadang kelompok-kelompok ini menggunakan “jargon” secara khusus yang hanya dimengerti oleh kalangan mereka. (liliweri, 2007; 118)
b.      Variasi berbahasa
1)      Dialok
Dialek merupakan variasi penggunaan bahasa  di suatu daerah bahasa.
2)      Aksen
Aksen menunjukkan kekhasan tekanan dalam ucapan bahasa lisan.
3)      Jargon
Jargon adalah sebuah unit kata-kata atau istilah yang dipertukarkan oleh mereka yang sama profesi atau pengalamannya.
4)      Argot
Argot adalah bahasa khusus yang digunakan oleh suatu kelompok tertentu untuk mendefenisiskan batas-batas kelompok mereka dengan orang lain.
c.       Berbahasa pada saat yang tepat
Menurut liliweri (2007; 120-123) dalam berkomunikasi, terutama dalam situasi antar budaya, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Menurut ohoiwutun (1997;99-107) dalam liliweri (2007; 120-123) anda harus memperhatikan:
1)      Kapan orang berbicara
2)      Apa yang dikatakan
3)      Kecepatan dan jeda berbicara
4)      Hal yang perlu diperhatikan
5)      Intonasi
6)      Gaya kaku atau puitis
7)      Bahasa tidak langsung
d.      Struktur pesan
Struktur pesan ditunjukkan dengan :
1)      Pola penyimpulan (tersirat atau tersurat)
2)      Pola urutan argumentasi (mana yang lebih dahulu)
3)      Pola objektivitas (satu sisi atau dua sisi)
e.       Gaya pesan ( bahasa )
Gaya pesan menunjukkan variasi linguistic dalam penyampaian pesan dengan perulangan, mudah mengerti, dan perbendaharaan kata (liliweri, 2007; hal.125)
1)  perulangan
Perulangan pesan adalah pengungkapan suatu pesan berkali-kali dalam satuan waktu untuk mengesankan kepada audiens bahwa apa yang disampaikan sangat penting.
2)  mudah dimengerti
Suatu pesan yang baik adalah pesan yang menggunakan pilihan kata yang mudah dimengerti, atau jangan menimbulkan tafsir ganda.
3)  perbendaharaan kata
Yang dimaksudkan dengan perberdaharaan kata adalah kata-kata yang lazim digunakan oleh audiens sehari-hari.
f.       Daya tarik pesan
Yang dimaksudkan dengan daya tarik pesan (message appeals) mengacu pada motif-motif psikologis yang dikandung pesan, yakni rasional-emosional, fear appeals (gaya tarik ketakutan), dan reward appeals (daya tarik ganjaran).




Daftar pustaka

Notoadmodjo, soekidjo. (2005) . Promosi kesehatan : teori dan aplikasi . Jakarta : rineka cipta
Liliweri, a. (2008). Dasar-dasar komunikasi kesehatan. Pustaka pelajar. Yogyakarta



0 komentar:

Post a Comment