1.
Pengertian
TB
paru mrp salah satu penyebab kematian di Indonesia. TB paru merupakan prioritas
morbiditas dan mortalitas tinggi, karena :
- Penghasilan rendah
- Kepadatan penduduk
- Tingkat pendidikan yang rendah
- Pengetahuan ttg Kesehatan juga rendah
- Penghasilan rendah
- Kepadatan penduduk
- Tingkat pendidikan yang rendah
- Pengetahuan ttg Kesehatan juga rendah
Penyakit menular yang disebabkan
oleh kuman Mycobacterium tuberculosa. Sebagian besar kuman menyerang paru,
namun dapat jg mengenai bagian tubuh lainnya. Kuman bersifat Tahan
asam. Kuman
ini tidak tahan terhadap sinar ultraviolet.
Mikroorganisme ini bersifat aerob.
2.
Cara Penularan
Sumber penularan adalah pasien TB
BTA positif. Penularan secara person to person melalui droplet nuclei. Menyebar
pada saat batuk, bersin, berbicara atau menyanyi. Infeksi terjadi sesudah
inhalasi droplet nuclei yg infective dan basil bisa bertahan hidup dalam tubuh
manusia. Daya penularan sso ps
ditentukan banyaknya kuman yg dikeluarkan dr parunya. Daya tahan tubuh ss0 yg
rendah, malnutrisi: mudah terinfeksi TB paru. HIV mrp faktor risiko yg kuat utk
terinfeksi TB Paru.
3.
Gejala Klinik
a. GEJALA SISTEMIK
- Demam
- Berkeringat pada malam hari
- Berat badan menurun
- Malaise: Rasa tidak enak badan, pegal-pegal.
- Nafsu makaní, BBí, Sakit kepala, lelah
b. GEJALA RESPIRATORIK
- Batuk
- Dahak: mukoid atau purulen
- Batuk darah: - Pecahnya pembuluh darah
- Ulserasi pada mukosa bronkus
- Sesak nafas
- Nyeri dada: - sistim saraf terkena
- Pleura: lokal atau pleuritik
4.
Diagnosis
- Radiologik
- Laboratorik: pemeriksaan sputum
- Skin tuberkulin test (Mantoux
test)
Tes mantoux
adalah dengan menyuntikkan tuberkulin (PPD) sebanyak 0,1 ml yang mengandung 5
unit (TU) tuberkulin secara intrakutan pada 1/3 atas permukaan volar atau
dorsal lengan bawah setelah kulit dibersihkan dengan alkohol biasanya
dianjurkan memakai spuit tuberkulin sekali pakai dengan ukuran jarum suntik
26-27 G.
¡ Setelah 46-72 jam injeksi
tuberkulinà timbul reaksi
¡ Hasil Mantoux test:
Ø
Indurasi
0-5 mmà Mantoux (-)
Ø
Indurasi
6-9 mmàmeragukan
Ø
Indurasi
10-15 mmàMantoux positif
Ø
Indurasi
16 mmàpositif kuat
Kelemahan :
¡ Positif palsu à pada pemberian BCG dan
mycobacterium lainnya
¡ Negatif palsu:
- Klien baru terpapar TB paru 2-10 minggu
- Penyakit sistemik berat
- Therapi kortikosteroid yang lama
- Usia tua, malnutrisi, dan uremia
Manajemen dan terapi :
- Ps ditempatkan pd ruangan yg punya sirkulasi udara bagus.
- Udara langsung dikeluarkan dari ruangan.
- Petugas medis harus memakai masker
- Ps diisolasi selama lebih kurang 2 minggu sejak pengobatan dimulai,
- Gejala klinis membaik, dan pemeriksaan sputum selama 3 x berturut semuanya negative.
- Keluarga yg kontak erat dg ps harus diperiksa thd kemungkinannya menderita tuberkulosis.
Terapi : DIBAGI DALAM 2 TAHAP :
- TAHAP INTENSIF (initial phase) dengan memberikan 4 – 5 macam obat anti tuberkulosis perhari
- TAHAP LANJUTAN (continuation phase) hanya memberikan 2 macam obat perhari atau intermitten
Prinsip Terapi
- OAT hrs diberikan dalam bentuk kombinasi bbrp jenis obat
- Utk menjamin kepatuhan ps menelan obat, dilakukan pengawasan langsung (DOT= Directly observed treatment) oleh seorang pengawas obat (PMO)
Aktivitas obat :
- Bakterisid: membunuh kuman-kuman yg sedang tumbuh
- Sterilisasi: Membunuh kuman2 yg pertumbuhannya lambat (metabolisme kurang aktif)
Terapi :
- Isoniazid: dpt menimbulkan komplikasi pd hati, shg perlu di perlu diperiksa fungsi hati
- Etambutol
- Streptomycin: Hati2 penggunaanya dlm kehamilan. Jgn digunakan pd trimester I krn mpy efek otostatik
- Rifamfisin: Dianjurkan tidak di gunakan pd bumil trimester I
5.
Diagnose Keperawatan
- Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif b.d edema trakheal; sekret kental
-
Kaji
Fungsi pernafasan
-
Beri
therapi oksigen
-
Catat
kemampuan u mengeluark sekret
-
Beri
posisi semi/fowler
-
Beri
cairan min. 2500 ml/hari kecuali kontra indikasi
-
Anjurkan
minum air hangat
-
Beri
obat ekspektorat/mukolitik, bronkhodilator
- Gangguan pertukaran gas b.d kerusakan membran alveolar kapiler
-
Kaji
dispnea, takipnea, peningkatan upaya pernafasan, perubahan bunyi nafas,
ekspansi dada terbatas, sianosis
-
Evaluasi
perubahan Kesadaran.
-
Bedrest
-
Lakukan
AGD dan oksimetri
-
Beri
oksigen
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi yang tidak adekuat
-
Identifikasi
porsi yang mampu dihabiskan, menu yang disukai ps
-
Identifikasi
turgor kulit, BB, kemampuan menelan, riwayat Mual muntah
-
Lakukan
oral hygiene
-
Beri
makanan sedikit tapi sering
-
Kolaborasi
utk pemberian nutrisi TKTP
-
Pemeriksa
lab: BUN, Protein, serum dan albumin
- Risiko tinggi terjadi penyebaran/penularan pada individu disekitar
-
Kaji
pengetahuan keluarga ttg TB paru
-
Identifikasi
individu yg berisiko tertular
-
Anjurkan
batuk, bersin menggunakan tissue dan meludah pada sembarang tempat
-
Siapkan
larutan antiseptik u membuang sputum
-
Anjurkan
u m’gunakan masker pd ps/keluarga
-
Tekankan
pentingnya minum obat teratur
-
Lakukan
kultur ulang sputum secara periodik
0 komentar:
Post a Comment