KOMPAS.com – Jutaan orang Indonesia ditengarai hidup dengan diabetes. Namun, banyak orang diduga tak menyadari hal itu karena tak pernah melakukan pemeriksaan dini.
Data terbaru dari Internasional diabetes Federation (IDF), misalnya, menyebutkan pada 2014 lalu ada 9,1 juta orang Indonesia yang hidup dengan diabetes. Menurut lembaga itu, sekitar 70 persen total kasus diabetes baru diketahui setelah ada komplikasi.
Sebetulnya, gejala diabetes
dapat dikenali dengan mudah. Di antara gejala itu adalah sering buang
air kecil, kerap merasakan haus secara berlebihan, mudah emosi, stres,
serta penglihatan kabur. Komplikasi hingga kegagalan organ tubuh bisa
timbul bila kondisi tersebut dibiarkan dan terlanjur memburuk.
Deteksi dini
diabetes
termasuk jenis penyakit kronis yang pola pengobatannya berlangsung
selama seumur hidup. Karena itu, memeriksa kadar gula darah secara
berkala sebaiknya dilakukan sebagai upaya deteksi dini untuk bisa segera
mengambil tindakan bila ditemukan gejala awal.
Ada beberapa cara deteksi dini diabetes
yang umum dilakukan, salah satunya adalah tes Fasting Plasma Glucose
(FPG). Tes ini fokus pada mengukur kadar glukosa pada sel darah merah
setelah puasa.
Pemilik darah yang diuji masih dalam kategori normal tanpa diabetes,
bila dari hasil tes didapati glukosanya kurang dari 100 mg/dl. Namun,
bila angkanya ada dalam rentang 100 mg/dl hingga 125 mg/dl, orang
tersebut masuk kategori pre-diabetes. Hasil tes melebihi 126 mg/dl, menunjukkan kemungkinan seseorang positif menderita diabetes.
Sampai
saat ini, uji laboratorium masih menjadi pilihan utama untuk
pemeriksaan darah. Jaminan lengkapnya peralatan canggih dan faktor
kebersihan menjadi pertimbangannya. Namun, perkembangan teknologi sudah
memungkinkan pemeriksaan darah untuk deteksi dini diabetes dilakukan secara mandiri.
Salah satu alat bisa dipakai untuk uji mandiri diabetes
adalah One Touch Ultra 2. Ukurannya yang tidak lebih besar dari telapak
tangan memungkinkan alat tersebut mudah disimpan dalam saku celana dan
hasil pengujiannya tidak berbeda dengan tes laboratorium berdasarkan
standar ISO 15197.
Alat ini juga dilengkapi dengan blood strip serta teknologi fast draw
yang hanya membutuhkan sedikit sampel darah untuk pengujian. Pengaruh
makanan terhadap gula darah sebelum dan sesudah makan dalam perhitungan
rata-rata 7, 14 hingga 30 hari, terlacak pula di sini.
Satu hal perlu dicamkan, apabila hasil pemeriksaan menunjukkan pre-diabetes, apalagi diketahui positif diabetes
melitus, langkah yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mulai
membiasakan mengedukasi diri tentang penyakit tersebut. Edukasi itu
termasuk mengatur pola makan, olahraga teratur, serta pengobatan dan
pemantauan hasil cek mandiri.
sumber:kompas.com
Friday, 9 October 2015
Home »
» Jangan Kecolongan, Banyak Orang Tak Sadar Menderita Diabetes!
0 komentar:
Post a Comment