Di anak kedua ini, aku mulai browsing sana sini. Gak mau keulang lagi sejarah pegel itu 😄😄. Gak sengaja ketemu grup babywearing di Facebook, ikut join dan mulai belajar banyak. Dari grup itu, aku dapet banyak ilmu. Ternyata, cara menggendong aku gak maksimal. Posisi yang paling nyaman saat gendong bayi ya posisi M Shape. Posisi di mana lutut lebih tinggi dari pantat bayi. Posisi ini posisi alami bayi dalam rahim.
T : Tight (erat). Bayi harus erat di dekapan ibunya. Artinya, bayi terdekap erat di pelukan kita.
I : In view all times. Bayi harus selalu terlihat supaya lebih mudah kita awasi, terutama mampu kita pantau pernafasan dan kenyamanan nya.
C : Close enough to kiss. Artinya, bayi harus cukup dekat untuk kita cium. Posisi bayi jangan terlalu rendah.
K : Keep chin of the chest. Jaga dagu bayi agar tidak menempel di dadanya, agar pernafasan bayi enggak terganggu. Kan bahaya kalau bayi gak bernafas ðŸ˜ðŸ˜
S : Supported Back. Punggung bayi harus tersangga dengan baik. Lalu, apakah menggendong posisi bayi tiduran di samping gak boleh? Boleh boleh saja dengan banyak pertimbangan. Jaga jalan nafasnya, jaga posisi kepalanya, jaga punggungnya dan yang pasti, ibu cepet pegal karena harus menopang bayi dengan tangannya. Tangan ibu gak bebas. Gak bisa ngapa-ngapain guys...
Setelah nyaman gendong M Shape, saya mulai menggendong si adek menggunakan jarik di sekeliling rumah. Banyak yang menganggap itu dipekeh, atau kalau di Aceh di sebut "peu phang". Ini beda saudara-saudara. Yang dimaksud pekeh atau peu phang itu kakinya lurus. Gak membentuk huruf M. Yang membentuk huruf M lah yang disebut M Shape. Ada yang bilang nanti anaknya jalannya ngangkang lah, kakinya bengkok lah. Apakah bener begitu? Kaki anak bengkok dan jalannya jadi terkangkang-kangkang itu murni karna kelainan genetis yang di alami anak. Sekian dulu cerita hari ini. Nanti kalau SSC si adek sampai, insyaAllah saya review lagi. Sekalian belajar jenis-jenis gendongan yang ada di seluruh dunia 🤣🤣
0 komentar:
Post a Comment