Monday 22 February 2016

Kanker Serviks: Penyebab dan Cara Mencegahnya


     Kanker leher rahim atau yang umum dikenal sebagai serviks merupakan penyakit dengan tingkat kematian teratas di Indonesia. Kanker ini menjadi momok bagi kaum wanita. Pengobatan yang mahal dan dengan jangka waktu yang lama pun belum mampu menyembuhkan kanker ini secara total. Yang terjadi justru rahim harus diangkat dan seumur hidup kita tidak akan mempunyai keturunan lagi.
     Penyebab utama kanker rahim adalah infek dari virus HPV (Human Papilloma Virus)  dipercaya sejak 15 tahun yang lalu sebagai penyebab kanker serviks ini. Selain itu, perubahan keganasan epitel normal juga meningkat resiko terkena kanker serviks.
     Mengobati kanker yang sudah terjadi adalah hal terbaik saat kita didiagnosa menderita kanker serviks. Namun hal yang jauh lebih bijaksana adalah mencegah terjadinya kanker sehingga tubuh tetap sehat dan biaya pengobatan dapat dihindari. Bagaimana cara mencegah kanker serviks? Berikut penulis uraikan caranya yang dirangkum dari berbagai sumber:

  • Pencegahan Primer
     Pencegahan primer dapat dilakukan sebelum seorang wanita melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya. Pencegahan primer dilakukan dengan cara vaksinasi. Menyuntikkan vaksin HPV dipercaya mampu mencegah kanker serviks akibat infeksi dari virus Human Papilloma tersebut.

  • Pencegahan Skunder
    Pencegahan skunder dilakukan lebih kepada memperbaiki kebiasaan dan gaya hidup kita, yaitu:

1. Berhenti Merokok
     Tembakau mengandung bahan-bahan karsinogen baik yang dihirup atau yang dikunyah. Pada wanita perokok, kemungkinan menderita kanker serviks adalah dua kali lipat dari pada wanita yang tidak merokok. Pada wanita perokok, konsentrasi nikotin 56 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam serum.

2. Setia pada Pasangan
     Berganti-ganti pasangan seksual akan memudahkan penularan virus HPV ini. Kadang kala, suami yang melakukan hubungan seksual dengan wanita tunasusila juga dapat menularkan istrinya ketika mereka melakukan hubungan seksual. jadi, jangan suka jajan di luar ya !

3. Menggunakan Pembersih Kewanitaan dengan Bahan Kimia
     Di area vagina, ada bakteri Lactobacillus acidophylus dan flora lainnya yang berfungsi mengatur pH vagina berkisar antara 3,8-4,5 yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain. Menggunakan pembersih vagina dapat mengubah pH dan mengurangi kadar keasamannya sehingga vaagina lebih rentan terkena infeksi dari bakteri dan virus, salah satunya virus HPV penyebab kanker serviks.

4. Penggunaan Pil KB
     Penelitian menunjukkan bahwa risiko wanita terkena kanker serviks semakin meningkat dengan penggunaan alat kontrasepsi oral seperti pil KB. Penggunaan alat kontrasepsi ini lebih dari 5 tahun meningkatkan risiko terkena kanker. namun jika pemakaian pil kontrasepsi dihentikan, efek ini akan hilang.

5. Kekurangan Zat Gizi
     Kekurangan asam folat, vitamin C, vitamin E dabn betakaroten /retinol meningkatkan resiko terkena kanker serviks. Kekurangan zat tersebut dapat menyebabkan kurangnya antioksidan yang mampu melindungi DNA/RNA dari paparan virus HPV ini.

6. Hubungan Seks Di Bawah 16 Tahun
     Jika melakukan hubungan seks pertama kali dibawah 16 tahun, hal itu meningkatkan resiko terkena kanker serviks. Mengapa? Hal ini berkaitan dengan kematangan sel-sel mukosa. Umumnya, sel-sel mukosa akan matang menjelang usia 20 tahun. Ketika sel-sel masih muda, sel-sel masih rentan terhadap rangsangan dari luar termasuk zat-zat yang di bawa sperma. Karena masih rentan, hal ini dapat menyebabkan sel-sel berubah menjadi sel kanker.

7. Lakukan Pap smear
      Papsmear adalah tindakan medis yang dilakukan oleh dokter spesial kandungan untuk mengecek apakah ada sel-sel kanker pada rahim kita. Lakukan pemeriksaan ini minimal 2 kali setahun.

     Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Tentu saja kita harus mampu mencegah dan membuat tubuh kita sehat tanpa gangguan medis apapun. Semoga bermanft. Sampai jumpa di artikel berikutnya.
   

0 komentar:

Post a Comment